TUGAS ISD VI
1. Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan mendukung kelahiran (pro natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara
lain :
- Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
- Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor-faktor pro
natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti
natalitas), antara lain :
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak
- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya anak ke-2
- Penundaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Untuk
menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas).
Angka
kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap
1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara
untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu :
A. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu :
A. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu :
Angka kelahiran ini
disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur
penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
Pada pertengahan
tahun 1999 Jakarta berpenduduk 10.000.000 jiwa. Dalam tahun tersebut terdapat
kelahiran 250.000 bayi.
Angka kelahiran 25 berarti tiap 1000 penduduk Jakarta setiap tahun terdapat kelahiran 25 bayi.
Angka kelahiran 25 berarti tiap 1000 penduduk Jakarta setiap tahun terdapat kelahiran 25 bayi.
Besarnya angka
kelahiran kasar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu :
- Kurang dari 20 digolongkan rendah
- Antara 20 – 30 digolongkan sedang
- Lebih dai 30 digolongkan tinggi
B. Angka kelahiran
menurut kelompok umur
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Faktor-faktor
penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu Negara antara lain :
a. Kepercayaan dan agama
faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama untuk kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak.
b. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
c. Kondisi Perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu Negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil. Misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
e. Adat istiadat di Masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk, Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
f. Kematian dan Kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
g. Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non-produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
a. Kepercayaan dan agama
faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama untuk kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak.
b. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
c. Kondisi Perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu Negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil. Misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
e. Adat istiadat di Masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk, Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
f. Kematian dan Kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
g. Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non-produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
2.
Kematian
Kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya
hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Ada
beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu :
A. Angka kematian
kasar (Crude Death Rate = CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
- Rendah, jika angka kematian 9 – 13
- Sedang, jika angka kematian 14 – 18
- Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18.
B. Angka kematian
khusus menurut umur tertentu (Age Spesific Death Rate = ASDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka in tinggi, sedangkan pada kelompok muda jauh lebih rendah.
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka in tinggi, sedangkan pada kelompok muda jauh lebih rendah.
C. Angka kematian
bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu yang lahir. Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk angka kematian
bayi ukurannya sebagai berikut :
- Rendah, jika IMR antara 15-35
- Sedang, jika IMR antara 36-75
- Tinggi, jika IMR antara 76-125
Banyaknya kematian
sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor pendukung
kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, yang termasuk faktor ini adalah :
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar, yang termasuk faktor ini adalah :
- Sarana kesehatan yang kurang memadai
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
Faktor penghambat
kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, yang termasuk faktor ini adalah :
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, yang termasuk faktor ini adalah :
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
3. Migrasi
Perpindahan (migrasi) atau mobilitas penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Perpindahan (migrasi) atau mobilitas penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi migrasi
- Faktor individu.
- Faktor yang terdapat di daerah asal.
- Faktor yang terdapat di daerah tujuan.
- Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan.
A. Kekuatan Sentripental
adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
- Terikat tanah warisan
- Menunggu orang tua yang sudah lanjut
- Kegotong royongan yang baik
- Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka.
B. Kekuatan Sentrifugal
adalah kekuatan yang mendorong untuk meninggalkan daerah asal, misalnya:
adalah kekuatan yang mendorong untuk meninggalkan daerah asal, misalnya:
- Terbatasnya pasaran kerja
- Terbatasnya fasilitas pendidikan
Komentar
Posting Komentar