Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

TUGAS ISD VIII

Gambar
                                              Inikah yang kalian sebut merdeka ? Miris rasanya melihat negeri ini bangga akan kekayaan alamnya Namun kami hanya bisa menyaksikan bangsa penjajah menikmatinya Mereka dengan bangga memamerkan perut  “buncit” mereka Sementara perut kami membesar akibat busung lapar Tanah kami kaya … Tapi kami masih tidak berpakaian Bumi kami indah … Tapi dunia terlalu kejam untuk kami Inikah arti merdeka sesungguhnya? Tak ada listrik tak ada air hanya tersisa harapan Harapan tentang mimpi kami tadi malam Tentang mimpi anak timur yang begitu indah

TUGAS ISD VII

Gambar
B.   KONFLIK “Penggusuran Pedagang Kaki Lima di Pasar Senen”                 Penggusuran PKL di Pasar Senen kembali berakhir dengan keributan . Para pedagang ini menolak di pindahkan oleh petugas Satpol PP. Petugas berdalih para PKL ini menggangu lalu lintas dijalan karena sebagian badan jalan dipakai para PKL ini untuk berjualan . Para PKL ini menolak dipindahkan karena tempat baru mereka dinilai memiliki harga sewa tempat yang mahal. Selain itu para pedagang menilai tempat baru mereka itu sepi pengunjung. Oleh karena itu mereka menolak untuk dipindahkan.                 Para pedagang juga mengeluhkan penggusuran tersebut tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu sehingga mereka bisa mengemaskan barang-barang dagangan mereka. Pak Sulaiman salah seorang pedagang yang saya wawancarai juga mengeluhkan seharusnya Pemerintah juga harus memikirkan penghasilan PKL yang pas-pasan sementara harga sewa tempat yang lumayan mahal.Para pembeli yang saya temui juga mengeluhkan t

TUGAS ISD VII

Gambar
TUGAS ISD VII KONFLIK DAN KESENJANGAN SOSIAL       A.       KESENJANGAN SOSIAL                                      “Ibu Masitoh, Penjual Koran di lampu merah pasar Senen” Ibu Masitoh (52) asal Brebes , bekerja sebagai penjual koran di lampu merah pasar Senen. Ia bekerja mulai jam 5 pagi setiap harinya. Penghasilannya hanya Rp. 40.000,-/hari. Ia bercerita kepada saya ketika umur 18 tahun ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan mengadu nasib disini. Dia berfikir kalau mencari uang di Jakarta lebih mudah dibandingkan dengan dikampungnya . Ternyata menurutnya mencari uang disini cukup sulit apalagi pendidikannya hanya lulusan SD. Di Jakarta ia tinggal bersama suaminya di daerah Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.Meskipun dia memiliki 2 orang anak namun kedua anaknya juga tidak jauh berbeda dengannya. Anaknya hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan anak perempuannya hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.  Ini seharusnya menjadi PR bagi Pemerintah dan k

#JCC Senayan

Gambar

TUGAS ISD VI

1. Kelahiran             Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan mendukung kelahiran (pro natalitas) Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain : Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi. Faktor-faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar . Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain : Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun. An